Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah setelah bulan Muharram. Dalam sejarah Islam dan kebudayaan masyarakat Muslim, bulan ini sering kali dihubungkan dengan berbagai kepercayaan dan mitos yang tidak berdasar. Namun, di balik semua itu, Safar sebenarnya merupakan bulan yang penuh makna dan keutamaan. Pemahaman yang benar tentang bulan Safar dapat membantu umat Islam memperkuat iman dan meningkatkan kualitas ibadah mereka. Kata “Safar” dalam bahasa Arab secara harfiah berarti “kosong” atau “kuning pucat.” Menurut beberapa ulama, bulan ini dinamakan Safar karena pada masa jahiliyah, banyak orang Arab yang meninggalkan rumah mereka untuk melakukan perjalanan atau peperangan, sehingga rumah-rumah mereka menjadi kosong. Selain itu, bulan Safar juga memiliki arti “kosong” karena diyakini bahwa pada bulan ini orang-orang Arab dahulu mengalami berbagai kesulitan, terutama saat melakukan perjalanan jauh. Namun, dalam Islam,…
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka artinya bebas dari penghambaan, penjajahan, dan lain-lain; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau leluasa. Merdeka berarti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas intimidasi, bebas tekanan, dari nilai dan budaya yang mengungkung diri kita. Kemerdekaan keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan: adalah hak segala bangsa. Kemerdekaan Bangsa Indonesia tercapai berkat jasa besar ulama, santri dan kaum muslimin, yang berperang melawan penjajah. Keringat dan darah banyak tertumpah dari kalangan umat Islam pada zaman revolusi, ketika Bangsa Indonesia menemukan rasa nasionalisme, Islamlah yang pertama kali mempeloporinya menjadi perekat perjuangan dengan slogan jihad fi sabillah hidup mulia atau mati syahid (‘isy kariman au mut syahidan). Bahkan semangat bersatu…
Sabtu, 17 Agustus 2024 – Setelah perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 yang khidmat di Yayasan Al Burhany Bode, malam harinya Pondok Pesantren Assalafiyyah menggelar serangkaian kegiatan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan. Acara malam itu melibatkan seluruh santri putra dan putri. Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji yang dilakukan oleh grup hadroh Himmatussalafy. Pembacaan Maulid ini mengisi malam peringatan dengan suasana spiritual yang mendalam, memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW dan mempererat ikatan ukhuwah di antara para santri. Penampilan grup hadroh ini berhasil menciptakan atmosfer yang khidmat dan penuh makna, menyemarakkan malam kemerdekaan dengan nilai-nilai keagamaan. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pengajian yang diisi oleh Ust. Damir Ali. Dalam pengajiannya, Ust. Damir Ali memberikan tausiyah yang menyentuh tentang makna kemerdekaan dari perspektif Islam. Beliau menekankan pentingnya mensyukuri nikmat…
Sabtu, 17 Agustus 2024 – Yayasan Al Burhany Bode merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 dengan upacara yang penuh khidmat dan semangat kebangsaan. Upacara yang berlangsung di halaman utama yayasan ini dimulai tepat pukul 08.00 pagi. Upacara tersebut diikuti oleh seluruh dewan guru dari lembaga-lembaga di bawah naungan yayasan, mulai dari Raudhatul Atfal (RA) Al Ummy, DTA-TPA Ath-Thoyyibah, Madrasah Miftahul Mubtadiin Assalafiyyah, SMP IT Al-Burhany hingga SMA IT Al-Burhany. Selain itu, para santri putra dan santri putri juga turut serta, menggambarkan keterlibatan luas komunitas yayasan dalam merayakan hari bersejarah ini. Acara dimulai dengan suasana yang sangat tenang. Protokol upacara membuka rangkaian acara dengan penuh kesopanan, memandu peserta untuk menempati posisi masing-masing. Semua peserta upacara berdiri tegak dengan penuh perhatian, menciptakan suasana hening yang menandai awal dari perayaan…
Kamis tanggal 3 Safar 1446 H/8 Agustus 2024 M santri Pondok Pesantren Assalafiyyah berbondong-bondong menuju makam dalam rangka memperingati acara Haul Ibu Nyai Hj. Umaenah ke-3 serta kirim doa untuk seluruh masyayikh. Terlihat hadir dalam acara ini, para Masyayikh Sarang juga Santri yang tampak ikut memenuhi komplek maqbaroh , hingga hampir Sekitar 500 an lebih orang tumpah ruah mengikuti dengan khidmah seluruh rangkaian acara ini. Pada saat pukul 20.30 WIB para santri bersama-sama membaca surat Ikhlas. Kemudian acara dibuka oleh KH. Badruddin Hambali selaku Pembawa Acara. Beliau membacakan surat al-Fatihah sebagai pembuka acara. Selanjutnya pembacaan Surah Yasin bersama-sama yang dipimpin oleh Ust. Sirojuth Tholibin serta pembacaan Tahlil oleh Syaikhina KH. Muizuddin Hambali. Sebagai penutup acara, pembacaan Do’a dipimpin oleh Ust. H. Nur Muh. Faiz Amin, Lc., ME. dan juga oleh…